Hai-Online: Renata Owen, Ilustrator Pengantar ke Negeri Dongeng

Renata Owen, Ilustrator Pengantar ke Negeri Dongeng

Berawal dari hobi iseng sejak masa kecil, menggambar jadi passion yang berujung jadi profesi bagi dara kota Pahlawan iniiseng sejak kecil dara asal kota Pahlawan Surabaya ini.

“Dari kecil  hobi banget corat-coret,  isi kepalaku aku tuangkan dalam gambar atau desain grafis, nggak sengaja itu jadi passion dan profesi sampai sekarang,” buka Rena, sapaannya.

Best Graduate Universitas Ciputra Surabaya ini sangat menyukai tema-tema bernuansa nusantara, keanggunan wanita, dongeng klasik, hingga lirik lagu yang sesuai dengan suasana hati.

“Aku ingin kesan pertama orang melihat visualisasi tema karya saya merasa senang dan tersenyum, terlebih menjadi positive thinking,” terang gadis pecandu film-film Disney.

Sentuhan khas yang banyak terpengaruh oleh art Nouveau dan Psychedelic dihiasi dengan aksen batik yang kuatmenjadi karakteristik karya-karya fans berat Victo Ngai ini. “Saya suka dengan pola-pola organik seperti flora, budaya, ulir-uliran, ornamen-ornamen rumit, dibumbui warna-warna yang lembut dengan gradasi yang menarik, flowy, dan mengalir,” beber pengumpul notebook dan stationery lucu ini.

Gaya ilustrasinya yang khas bikin karya Rena dilirik banyak khalayak. Clara Ng, penulis kenamaan, memercayakan ilustrasi sampul cover novelnya, Dru and Tale of The Five Kingdoms pada Rena. Begitu pula Lewis Carroll untuk bukunya The Nonsense Tail.

 “Novel Clara Ng adalah novel pertama yang aku buat (ilustrasinya), aku belajar menyesuaikan diri dengan karakter dan cerita anak di dalamnya. Cukup sulit. Pengerjaannya pun berbulan-bulan,” kenang Rena

 Prestasi Rena nggak berenti di situ. Sebuah merk air mineral kenamaan juga memercayakan ilustrasi kemasannya kepada Rena. Mantan Internship LeBoYe Designini juga didapuk mengerjakan project art campaignmereka

“Temukan Indonesiamu” untuk rangkaian perayaan ulang tahun mereka. “Awalnya dihubungi salah satu advertising agency di Jakarta mengenai project ini. aku diharuskan membuat label botol edisi khusus tentang eksplorasi Indonesia dengan campaign Temukan Indonesiamu, pas sekali dengan identitas karyaku yang serat akan nuansa budaya, bersyukur sekali deh!, ” ungkap penyuka warna peach ini.

Selain itu, nama Rena ada juga mejeng sebagai salah satu artisan di IAF Detik Exhibition di di Esplanade Theatre Singapore 2013 lalu. Luar biasa produktif!

Kini, cewek manis ini memilih bekerja jadi ilustrator lepas. Tanpa kantor, ia menerima pesanan ilustrasi dari berbagai klien, betapapun banyaknya tantangan yang harus ia hadapi.

“Nggak mudah juga jadi seorang illustrator, kadang perlu dua kali bikin sketsa hingga ditolakide nya sama klien, kemudian yang biasanya memakan waktu beberapa hari saja untuk pembuatan art work personal, khusus pengerjaan art work klien bisa sampai berbulan-bulan selesainya,” tutup Rena.

Salut dengan totalitasmu, Rena! 

Tribunnews.com: Renata Owen, Minatnya Menggambar Grafis Mendatangkan Duit


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keseharian Renata Owen, mahasiswi Universitas Ciputra, Surabaya, tak beda dengan mahasiswi kebanyakan di Kota Surabaya. Aktivitasnya disibukkan oleh kegiatan di kampus dan kini sedang memasuki semester VIII dan mengerjakan skripsi.

Di luar itu, dara yang tinggal di Surabaya Barat, ini larut dengan aktivitas menggambar. Sejak masih duduk di bangku sekolah menengah, Renata memiliki minat yang kuat menggambar grafis. Apalagi oleh sekolahnya dia diperkenalkan pada komputer.

Minat itu makin kuat ketika dia memasuki kuliah. Sejak Sejak awal semester III dia sudah bekerja menjadi desainer grafis lepas yang mengerjakan sejumlah proyek. Dari minat itu, penghasilan pun mulai mengalir.

"Buat saya, semua berawal dari hobi, lalu jadi passion. Segala sesuatu kalau dikerjakan dengan passion akan maksimal hasilnya. Secapek apapun kalau dikerjakan dengan tuntas dan tulus, rasanya seperti nggak sedang kerja. Semua jadi fun," ujar Renata saat Tribunnews.com temui di sebuah kafe di bilangan Sudirman, Jakarta, Rabu (17/4) sore.

Sebuah project baru, baru saja Renata kerjakan. Dia dipercaya Danone, raksasa minuman asal Perancis, untuk mendesain kemasan baru air minum dalam kemasan Aqua ukuran 600 mililiter. Mendapat project ini dari sebuah agency, dalam project baru ini dia diminta memvisualisasikan kekayaan alam Indonesia ke dalam sebuah rancangan grafis, yang kemudian dijadikan sampul kemasan botol Aqua.

Setelah melalui proses penggarapan, dan proofing selama dua bulan, project ini berhasil dia kerjakan. Hasilnya, karya Renata yang begitu kaya dengan kekayaan alam flora dan fauna, sertabudaya Indonesia kini menghiasi sampul Aqua Danone kemasan 600 ml.

Karya dia ini dipakai Danone Aqua untuk menggelar sebuah project campaign bertema 'Temukan Indonesiamu' yang menyasar anak muda Indonesia. Campaign ini menantang mereka untuk membuat karya grafis dengan menggunakan teknik bebas, yang mewakili kekayaan budaya dan alam Indonesia. Ajang ini juga menantang kaum muda membuat karya fotografi yang juga menampilkan kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Danur Tejawati, Brand Manager Aqua kepada Tribun mengatakan, karya grafis Renata yang kini tampil di kemasan Aqua 600 ml menjadi semacam benchmark atau contoh karya grafis buat semua anak muda yang berminat mengikuti kompetisi ini.

Kompetisi ini sendiri digelar melalui situs www.temukanindonesiamu.com dan memuat berbagai kriteria dan persyaratannya.
Menurut Danur, kompetisi ini berlangsung mulai 22 April sampai 17 Juni 2013 dengan
target 1000 peserta dari kalangan anak muda.

Proses penjurian dilakukan dua tahap. Pertama, proses penyaringan, dan tahap kedua penjurian untuk mengerucutkan peserta hingga menjadi tinggal 10 finalis. Dari kesepuluh finalis akan dua pemenang utama, masing-masing satu untuk kategori karya desain grafis dan satu karya fotografi.

Apa rewards-nya? Danur menyatakan, setiap pemenang berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 10 juta dan karyanya akan ditampilkan produk Aqua kemasan 600 ml untuk karya grafis yang menang. Sementara, karya fotografi yang menang akan tampil di banner iklan Danone Aqua.

Wayang dan Ibu Pembatik

Dipercaya menjadi desainer untuk kampanye program ini membuat Renata Owen bangga. "Terus terang saya bangga dipercaya merancang label kemasan baru Aqua untuk project ini," ujar dia.

Proses pengerjaan grafisnya memakan waktu dua bulan. Penggalian ide kreatifnya dia lakukan melalui riset di internet diawali dengan pembuatan sketsanya, lalu dianjutkan dengan proses pewarnaan dengan komputer.

Unsur-unsur yang dia tampilkan adalah wayang dan ibu pembatik yang mewakili kekayaan budaya Jawa, bunga Rafflesia Arnoldi mewakili kekayaan fauna Bengkulu di Sumatera, lalu burung jalak bali yang merupakan fauna endemik di Pulau Bali.

Ada juga topeng Malang yang mewakili keberagaman, perisai dan tari dayak yang mewakili kekayaan budaya Indonesia bagian tengah. Tak lupa, Renata memasukkan pula unsur unsur dedaunan yang mewakili iklim tropis Indonesia. Begitu juga kupu kupu mewakili keindahan alam Indonesia, dan burung cendrawasih yang merupakan burung endemik dari Pulau Papua dan Maluku.

Farah Wardani, seorang kurator seni, pengelola Pusat Arsip Seni Rupa Indonesia di Jogjakarta menyambut baik kompetisi semacam ini.

"Program seperti ini bagus karena merangsang generasi muda mengekspresikan keindonesiaan mereka lewat karya kreatif. Apalagi jika karya mereka langsung bisa dipakai dan diaplikasikan pada label kemasan. Ada kebanggaannya di sana," ujar Farah yang juga menjadi salah satu juri ajang ini.

Farah menilai, project seni yang diselenggarakan sektor swasta untuk publik generasi muda di Indonesia cukup jarang. "Saya harapkan ajang ini bisa melahirkan banyak generasi baru seni grafis Indonesia," ujar dia. (Choirul Arifin)

http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/04/17/renata-owen-minatnya-menggambar-grafis-mendatangkan-duit